Pengangguran Meningkat, Trump Desak Pembukaan Lockdown Meluas
OMNIA SLOT - Presiden Donald Trump mendesak perluasan pembukaan lockdown di Amerika Serikat karena peningkatan jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19.
"Kami melakukan hal yang benar, tapi sekarang saatnya bergerak. Kalian akan menghancurkan negara jika tidak melakukannya (membuka lockdown)," kata Trump sebagaimana dikutip AFP, Kamis (21/5).
Trump melontarkan pernyataan tersebut di hadapan para pemimpin Afrika-Amerika di Michigan, salah satu kawasan kunci pemilihan umum.
Dilansir dari Omnia Slot, Ia pun dianggap menggunakan isu pembukaan lockdown ini sebagai upaya melambungkan namanya menjelang pemilihan umum pada November mendatang.
Sementara itu, jumlah kematian per hari akibat infeksi virus corona di AS masih meningkat hingga mencapai 94 ribu orang.
Baca Juga : " Mengenal Presiden 'Milenial' El Savador Nayib Bukele "
Krisis akibat wabah virus korona sendiri diperkirakan belum berakhir dalam waktu dekat karena Rusia dan Amerika Latin menjadi episentrum penyebaran dalam beberapa waktu terakhir, seperti kondisi di Asia sebelumnya.
Namun, sekitar 2,42 juta warga Amerika juga kehilangan pekerjaannya pekan lalu. Kementerian Tenaga Kerja AS menyatakan total warga yang kehilangan pekerjaannya sejak lockdown diberlakukan menjadi 38,6 juta orang.
Trump lantas melontarkan desakan perluasan pembukaan lockdown pada Kamis, saat beberapa kawasan di Eropa mulai menjalani kehidupan biasa setelah lockdown.
Siprus, misalnya, mulai memasuki tahap kedua pembukaan lockdown, yakni menghentikan jam malam, restoran, salon, serta pantai kembali dibuka untuk umum. Namun, bandara dan hotel di kawasan Mediterania tetap ditutup.
Denmark turut memulai kehidupan normal dengan pembukaan museum dan kebun binatang sejak Rabu (20/5) setelah pemerintah menyatakan penyebaran virus corona mereda.
Jelang musim panas, di AS sendiri juga sudah banyak toko mulai kembali dibuka, bahkan pantai-pantai turut menyambut wisatawan. Pantai Virginia juga akan dibuka menjelang akhir pekan ini.- GLXgames
"Kami melakukan hal yang benar, tapi sekarang saatnya bergerak. Kalian akan menghancurkan negara jika tidak melakukannya (membuka lockdown)," kata Trump sebagaimana dikutip AFP, Kamis (21/5).
Trump melontarkan pernyataan tersebut di hadapan para pemimpin Afrika-Amerika di Michigan, salah satu kawasan kunci pemilihan umum.
Dilansir dari Omnia Slot, Ia pun dianggap menggunakan isu pembukaan lockdown ini sebagai upaya melambungkan namanya menjelang pemilihan umum pada November mendatang.
Sementara itu, jumlah kematian per hari akibat infeksi virus corona di AS masih meningkat hingga mencapai 94 ribu orang.
Baca Juga : " Mengenal Presiden 'Milenial' El Savador Nayib Bukele "
Krisis akibat wabah virus korona sendiri diperkirakan belum berakhir dalam waktu dekat karena Rusia dan Amerika Latin menjadi episentrum penyebaran dalam beberapa waktu terakhir, seperti kondisi di Asia sebelumnya.
Namun, sekitar 2,42 juta warga Amerika juga kehilangan pekerjaannya pekan lalu. Kementerian Tenaga Kerja AS menyatakan total warga yang kehilangan pekerjaannya sejak lockdown diberlakukan menjadi 38,6 juta orang.
Trump lantas melontarkan desakan perluasan pembukaan lockdown pada Kamis, saat beberapa kawasan di Eropa mulai menjalani kehidupan biasa setelah lockdown.
Siprus, misalnya, mulai memasuki tahap kedua pembukaan lockdown, yakni menghentikan jam malam, restoran, salon, serta pantai kembali dibuka untuk umum. Namun, bandara dan hotel di kawasan Mediterania tetap ditutup.
Denmark turut memulai kehidupan normal dengan pembukaan museum dan kebun binatang sejak Rabu (20/5) setelah pemerintah menyatakan penyebaran virus corona mereda.
Jelang musim panas, di AS sendiri juga sudah banyak toko mulai kembali dibuka, bahkan pantai-pantai turut menyambut wisatawan. Pantai Virginia juga akan dibuka menjelang akhir pekan ini.- GLXgames
Komentar
Posting Komentar