Atlet Tak Bisa Mudik, PABSI Gelar Salat Id di Pelatnas Kwini
OMNIA SLOT - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memastikan lifternya gelar salat Id di pelatnas Kwini. Atlet masih menjalani isolasi sampai waktu yang belum ditentukan.
Menjelang Hari raya Idul Fitri, pemerintah mengeluarkan dua kebijakan untuk masyarakat. Pertama soal larangan mudik yang sudah berjalan sejak 24 April lalu, yang kedua soal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dilansir dari Omnia Slot, MUI memuat ketentuan salat Idul Fitri di rumah saat pandemi COVID-19. Salat Idul Fitri bisa dilaksanakan secara berjemaah di tanah lapang, masjid, dan musala apabila kawasan tersebut aman dari virus Corona pada 1 Syawal 1441 H.
Tapi jika seseorang berada di kawasan yang masih rawan penyebaran COVID-19 atau di kawasan yang tidak aman dari COVID-19, salat Idul Fitri bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.
"Kami sudah sepakat anak-anak salat Id di mess saja. Jadi tak pulang. Kami buat sendiri dan nanti yang pimpin pelatih," kata manajer tim Alamsyah Wijaya kepada detikSport, Minggu (17/5/2020) dalam sambungan telepon.
"Soalnya mengerikan karena kami tak bisa jamin keselamatannya (jika dikembalikan ke rumah) dan sampai sekarang masih pembatasan sosial berskala besar. Karena kali pulang dan kita berasal zona merah tetap akan dikarantina 14 hari. Mau ngapain," lanjutnya.
Baca Juga : " Bos Yamaha Yakin Rossi Belum Akan Pensiun "
Kendati demikian, PABSI memberi kelonggaran buat orang tua lifter boleh datang ke mess tapi dengan mengikuti protokol yang ditetapkan di mes Kwini, Kwitang.
"Boleh (orang tua datang) tapi harus ikuti Standar Operasional Prosedur (SOP). Artinya, enggak ada cipika-cipiki, duduk berhadapan dengan jarak 1,5 meter, pakai masker selesai. Karena kita tak tahu apa yang dihadapi, kecuali vaksinnya sudah bertemu dan terbukti menyembuhkan. Boleh lah," ujarnya.
Selain itu, PABSI juga telah menetapkan jadwal libur buat para lifter, pelatih, dan karyawan pada 21 hingga 26 Mei mendatang.- GLXgames
Menjelang Hari raya Idul Fitri, pemerintah mengeluarkan dua kebijakan untuk masyarakat. Pertama soal larangan mudik yang sudah berjalan sejak 24 April lalu, yang kedua soal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dilansir dari Omnia Slot, MUI memuat ketentuan salat Idul Fitri di rumah saat pandemi COVID-19. Salat Idul Fitri bisa dilaksanakan secara berjemaah di tanah lapang, masjid, dan musala apabila kawasan tersebut aman dari virus Corona pada 1 Syawal 1441 H.
Tapi jika seseorang berada di kawasan yang masih rawan penyebaran COVID-19 atau di kawasan yang tidak aman dari COVID-19, salat Idul Fitri bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.
"Kami sudah sepakat anak-anak salat Id di mess saja. Jadi tak pulang. Kami buat sendiri dan nanti yang pimpin pelatih," kata manajer tim Alamsyah Wijaya kepada detikSport, Minggu (17/5/2020) dalam sambungan telepon.
"Soalnya mengerikan karena kami tak bisa jamin keselamatannya (jika dikembalikan ke rumah) dan sampai sekarang masih pembatasan sosial berskala besar. Karena kali pulang dan kita berasal zona merah tetap akan dikarantina 14 hari. Mau ngapain," lanjutnya.
Baca Juga : " Bos Yamaha Yakin Rossi Belum Akan Pensiun "
Kendati demikian, PABSI memberi kelonggaran buat orang tua lifter boleh datang ke mess tapi dengan mengikuti protokol yang ditetapkan di mes Kwini, Kwitang.
"Boleh (orang tua datang) tapi harus ikuti Standar Operasional Prosedur (SOP). Artinya, enggak ada cipika-cipiki, duduk berhadapan dengan jarak 1,5 meter, pakai masker selesai. Karena kita tak tahu apa yang dihadapi, kecuali vaksinnya sudah bertemu dan terbukti menyembuhkan. Boleh lah," ujarnya.
Selain itu, PABSI juga telah menetapkan jadwal libur buat para lifter, pelatih, dan karyawan pada 21 hingga 26 Mei mendatang.- GLXgames
Komentar
Posting Komentar